Sunday, 31 January 2016

Emangnya sejarah itu dekat dengan kita?

Assalamu'alaikum wr. wb.
Ciao! Come stai? /sok bat ya gue/. Nah, daku sekarang hendak membagi sedikit info nih, gaez. Check it out!

Sejarah itu dekat dengan kita. "Eh, aku sih deketnya cuma sama doi." Hadeuh, bukan deket dengan arti yang gitu. Well, sebelum menggali lebih jauh halaman ini, apa pendapat lo mengenai kalimat tersebut?

Kalau dipikir-pikir, yes! Sejarah itu deket banget sama kita. Segala hal yang telah berlalu dapat disebut sejarah. Jadi, setahun yang lalu, sebulan yang lalu, seminggu yang lalu, sehari yang lalu, sejam yang lalu, sedetik yang lalu, bahkan satu milidetik yang baru aja berlalu bisa disebut sebagai sejarah. Tergantung lo liat dari sisi yang mana. Tergantung lo nganggep itu berpengaruh besar atau nggak.

Btw, sejarah buat tiap-tiap orang kan berbeda. Tapi ya kalo mau disama ratain dengan suara mayoritas, pas kita dilahirin dahulu kala, oleh seorang malaikat dunia kita yang tercinta a.k.a. emak terlope-lope, itu termasuk peristiwa yang luar biasa bersejarah buat kita, gaez. Lo bayangin aja saat lo lahir. Tentu itu adalah saat yang sangat bersejarah buat seluruh anggota keluarga lo, tetangga rumah orangtua lo, kerabat-kerabat mereka, bahkan bagi alam semesta. Mungkin aja kalo lo sekarang gaada di dunia ini, dunia gabakal kayak yang lo huni sekarang. 

Terus, anggaplah sekarang lo lagi SMA, kek gue. Sebelum SMA, kita sekolah di tingkat SMP. Masa-masa SMP itu bisa disebut sejarah kan? Jawabannya, it depends on your point of view. And then, sebelum SMP, kita SD. Masa-masa SD itu bisa disebut sejarah juga kan? Lagi-lagi, jawabannya, it depends on your point of view. Begitu pula selanjutnya. Kalo bagi gue sih, mulai dari gue lahir sampe gue setinggi 175 cm sekarang ini, semua itu gue anggep sebagai sejarah hidup gue. Yang emang berarti buat hidup gue, dan mungkin juga berarti buat hidup dia orang lain.

Bahkan internet yang ada sekarang, itu karena dibuat pas dulu kan sama yang bikin. Itu termasuk sejarah. Sejarah yang termasuk buat mayoritas umat manusia, bukan sejarah buat gue doang. Soalnya kan yang make bukan cuma gue doang. Bayangin deh kalo sang pembuatnya gabikin internet. Anda tak bisa melihat semua posting-an saya yang minta banget buat dimaafin ini, gaez. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa.............................................

Yesssss, sejarah itu deket sama kita. Sejarah lho, gaez. Sekali lagi, sejarah. Bukan buku sejarah, bukan tugas sejarah, dan bukan pula ulangan sejarah (tbh, nanti siang gue ulangan sejarah tau #fyi) So, jangan ditinggalin. Jangan dilupain juga, gaez. Karena ia merupakan bagian dari rangka bangunan hidup lo. Ohya, walau udah sedeket itu sama neng sejarah, jangan lupa bahwa lo masih di tahap friendzone bukan tahap selanjutnya, karena dia belum siap unutk masuk ke tahap yang lebih serius. ←abaikan kalimat tersebut.

Udah dulu ya, gaez. Semoga ada yang bermanfaat di antara yang tidak bermanfaat pada paragraf-paragraf di atas. Bonan tagon!


Wassalammu'alaikum wr. wb.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.