Assalamu'alaikum
wr. wb.
Ciao, gaez. Ketemu lagi sama gue nih. Sekarang gue mau ngasih tau perihal
zaman batu. Dimulai dari yang pertama, yang tertua, adalah zaman Paleolitikum.
Dan diakhiri masa Megalitikum. Ready? Set.. Go!
A. Zaman Paleolitikum
Paleolitikum a.k.a. Zaman Batu Tua (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic,
Yunani: παλαιός (palaios) — purba dan λίθος (lithos)
— batu) adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000
tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Tetapi ada pula yang memperkirakan
zaman paleolitikum ini berlangsung kira-kira pada enam ratus ribu tahun yang
lalu (masa pleistosen awal).
Pada
zaman berburu dan meramu makanan tk. sederhana ini, manusia Peking dan manusia
Jawa telah ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada
awal tahun 50.000 SM, manakala pada tahun 20 000 SM, manusia Cro-magnon sudah
menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa. Bahkan beberapa
perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von
Koenigswald) dan Ngandong.
Pada
zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah
dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan (biji-bijian, umbi-umbian, serta
dedaunan). Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan sehari-hari.
Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh.
Zaman
ini dibuktikan dengan adanya fosil-fosil manusia purba, seperti:
1. Meganthropus
Paleojavanicus (sekaligus yang tertua).
2. Pithecanthropus
Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus).
3. Homo
Erectus (Homo Wajakensis, Homo Soliensis).
Sedangkan
artefak yang ditemukan antara lain:
1. Flakes (alat penyerpih berfungsi misalnya untuk
mengupas, menguliti).
2. Chopper (kapak
genggam/alat penetak).
3. Peralatan dari
tulang.
Proses
pembuatan kapak batu:
1. Memilih batu yang
cocok dan mudah dibentuk.
2. Batu tersebut
dipukulkan dengan menggunakan batu yang lebih keras.
3. Pembentukan dengan
cara dihaluskan menggunakan kapak tulang, tangan juga dilindungi dengan kulit.
Ciri ciri
kehidupan pada masa paleolitikum antara lain:
1. Hidupnya nomaden
atau selalu berpindah-pindah tempat.
2. Hidup dalam
kelompok-kelompok kecil agar memudahkan mereka bergerak dalam mencari makanan.
3. Hidupnya sangat
tergantung pada alam sekitar mereka.
4. Masih menggunakan
alat-alat yang sangat sederhana untuk mendukung kegiatan mereka mencari makan.
Alat yang dibuat terbuat dari batu dan tulang, dan masih dalam bentuk yang
sangat kasar, Contohnya kapak genggam yang berfungsi untuk memotong, menggali dan
menguliti binatang.
5. Masih menggunakan
bahasa yang sederhana untuk berkomunikasi.
6. Belum mengenal
seni.
Zaman
paleolitikum dibagi menjadi 3 periode yaitu:
1. Zaman Paleolitikum
Tua
Periode ini
merupakan periode pertama kali manusia berkembang ke arah yang lebih berbudaya
kira-kira 15.000 tahun yang lalu. Pada masa ini muncul peralatan dari batu yang
dibuat dengan sistem benturan, yaitu dengan membenturkannya pada batu lain yang
lebih keras. Bukti-bukti yang ditemukan dibeberapa tempat, misalnya di dekat
danau Turkana, di Kenya, dan di Etiopia Selatan dan Jurang Olduvai. Tradisi
pembuatan alat – alat ini disebut dengan tradisi peralatan Oldowan. Tradisi
alat oldowan ini merupakan kemajuan teknologi yang penting bagi Hominida.
Keuntungan utama dari kemunculan alat dari tradisi Oldwan ini adalah semakin
banyak sumber daya alam yang dapat didayagunakan dalam waktu yang lebih
singkat, dengan tenaga yang lebih sedikit, dan dengan tingkat efisiensi yang
lebih tinggi.
2. Zaman Paleolitikum
Madya
Pada
periode ini manusi purba diperkirakan telah memiliki kepercayaan. Hal ini
dibuktikan dengan ditemukannnya artefak – artefak di Situs Mousterian yang
mengungkapkan adanya pemujaan pada binatang pada waktu itu.
3. Zaman Paleolitikum
Muda
Pada
periode ini manusia purba sedikit lebih berkembang. Merek mulai menemukan
peralatan – peralatan berburu seperti panah, tombak, dan pisau batu yang
menyempurnakan teknik berburu mereka. Pada masa ini, banyak sekali kebudayaan
yang muncul karena penyebaran manusia yang telah luas hingga ke pelosok bumi.
B. Zaman Mesolitikum
Mesolitikum atau Zaman
Batu Madya (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu)
adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia,
antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau
Zaman Batu Muda. Istilah ini diperkenalkan oleh John
Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah" (bahasa
Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865.
Zaman
mesolitikum adalah zaman di mana manusia masih menggunakan batu sebagai alat
dalam kegiatan sehari – harinya. Zaman mesolitikum sendiri disebut dengan zaman
batu tengah dan terjadi pada masa holsen sekitar 10. 000 tahun yang lalu.
Pada zaman mesolitikum di
Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada
masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam
secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi
di tepi pantai (kjokkenmoddinger)
dan goa-goa (abris sous roche)
sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan
manusia pada zaman itu.
Kjokkenmoddinger yang
diambil dari bahasa Denmark, yaitu kjokken yang berarti dapur
dan modding yang berarti sampah. Jadi, Kjokkenmoddinger adalah
sampah dapur. Dalam pengertian yang sebenarnya, Kjokkenmoddinger adalah fosil
yang berupa timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput sehingga mencapai
ketinggian ± 7 meter. Fosil ini ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera,
yakni antara daerah Langsa hingga Medan. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa
manusia purba pada zaman ini sudah mulai menetap.
Sedangkan Abris Sous Roche adalah goa menyerupai ceruk
batu karang yang digunakan manusia sebagai tempat tinggal. Ceruk-ceruk di dalam
batu karang memberikan perlindungan terhadap hujan dan panas. Di dalam dasar
gua ini didapatkan banyak peninggalan kebudayaan, dari jenis paleolitikum
sampai permulaan neolitikum, tetapi sebagian besar dari zaman mesolitikum.
Penyelidikan terhadap abris sous roche dilakukan oleh
van Stein Callenfels di Gua Lawa dekat Sampung (Ponorogo, Madiun), dari tahun
1928-1931. Alat-alat yang ditemukan banyak sekali macamnya : alat-alat bantu,
seperti ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah
diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, dll. Kebanyakan terbuat dari
tulang sehingga disebut Sampung Bone Culture.
Dibandingkan dengan zaman paleolitikum, pada zaman ini manusia mulai
mengalami perkembangan budaya yang lebih cepat. Perkembangan budaya yang cepat
ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah keadaan alam yang
lebih stabil. Akibatnya, manusia pada zaman ini hidup dengan lebih tenang,
sehingga mereka bisa mengembangkan kebudayaannya. Salah satu perkembangannya
adalah manusia pada zaman itu sudah mempunyai kemampuan membuat kerajinan
gerabah dari tanah liat.
Mereka juga
sudah mulai bercocok tanam meskipun dengan cara yang masih sederhana. Manusia
purba pada masa ini masih menggunakan alat – alat yang diambil dari tulang dan
tanduk hewan untuk digunakan dalam kehidupan sehari – hari seperti pada masa
mengumpulkan makanan tingkat awal atau paleolitikum. Bahkan, mereka telah mulai
mengenal kepercayaan.
Berdasarkan
keterangan diatas, ditambah dengan beberapa keterangan lain, dapat disimpulkan
bahwa ciri Zaman Mesolitikum adalah :
1. Manusia di zaman ini
sudah tidak lagi nomaden atau menetap di gua, maupun di pantai.
2. Manusia zaman ini
sudah mengumpulkan makanan dan bercocok tanam.
3. Manusia zaman ini
sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah.
4.
Ditemukannya kyokkenmodinger (bukit-bukit kerang hasil sampah
dapur).
5. Ditemukannya abris sous roche (gua-gua tempat tinggal).
6. Manusia zaman tersebut telah mengenal seni berupa lukisan pada dinding gua, seperti lukisan pada dinding gua, lukisan bercap tangan dan babi hutan.
7. Alat-alat yang digunakan disebut pebble (kapak sumatra).
8. Manusia di zaman ini sudah mengenal kepercayaan.
5. Ditemukannya abris sous roche (gua-gua tempat tinggal).
6. Manusia zaman tersebut telah mengenal seni berupa lukisan pada dinding gua, seperti lukisan pada dinding gua, lukisan bercap tangan dan babi hutan.
7. Alat-alat yang digunakan disebut pebble (kapak sumatra).
8. Manusia di zaman ini sudah mengenal kepercayaan.
C. Zaman Neolitikum
Neolitikum atau Zaman Batu Muda adalah
fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang
mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan
dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan,
dan pembuatan tembikar, dimulai
sekitar tahun 1500 SM di Indonesia. Zaman ini tentunya sudah lebih maju jika
dibandingkan dengan zaman sebelumnya, yaitu Paleolitikum dan Mesolitikum.
Neolitikum bahkan juga sering disebut sebagai revolusi budaya dan ada beberapa
budaya yang masih digunakan untuk manusia di zaman modern saat ini.
Ciri dari zaman
Neolitikum ini ialah:
1. Peralatan yang sudah dihaluskan dan diberi tangkai.
2.
Jenis alat yang dipergunakan adalah kapak persegi dan kapak lonjong.
3. Pakaian terbuat dari kulit kayu, perhiasannya terbuat dari batu dan manik-manik.
4. Telah bertempat tinggal menetap (sedenter).
5. Telah mempunyai kemampuan untuk bercocok tanam dabn beternak.
6. Telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.
3. Pakaian terbuat dari kulit kayu, perhiasannya terbuat dari batu dan manik-manik.
4. Telah bertempat tinggal menetap (sedenter).
5. Telah mempunyai kemampuan untuk bercocok tanam dabn beternak.
6. Telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.
7. Mereka juga sudah
mulai membuat banyak tembikar dari tanah liat untuk membuat alat-alat rumah
tangga.
Masyarakat
pada zaman neolitikum ini memiliki ciri yang khas. Salah satunya ialah sikap
terhadap alam kehidupan sudah mati. Kepercayaan bahwa roh seseorang tidak
lenyap pada saat orang meninggal sangat mempengaruhi kehidupan mereka. Upacara
yang paling menyolok adalah upacara pada waktu penguburan terutama bagi mereka
yang dianggap terkemuka oleh masyarakat. Biasanya yang meninggal dibekali
bermacam-macam barang keperluan sehari-hari seperti perhiasan, periuk, dan
lain-lain agar perjalanan si mati ke alam arwah terjalin keselamatannya.
Jasad
seseorang yang telah mati dan mempunyai pengaruh kuat biasanya diabadikan
dengan mendirikan bangunan batu besar. Jadi, bangunan itu menjadi medium
penghormatan, tempat singgah, dan lambang si mati. Bangunan-bangunan yang
dibuat dengan menggunakan batu-batu besar itu pada akhirnya melahirkan
kebudayaan yang dinamakan megalitikum (batu besar). Salah satu contoh bangunan
megalitikum adalh kubur batu, sarkofagus ,dan waruga yang ketiganya berfungsi
sebagai makam.
Kemajuan
masyarakat dalam masa neolitikum ini tidak saja dapat dilihat dari corak
kehidupan mereka, tetapi juga bisa dilihat dari hasil-hasil peninggalan budaya
mereka. Yang jelas mereka semakin meningkat kemampuannya dalam membuat
alat-alat kebutuhan hidup mereka. Alat-alat yang berhasil mereka kembangkan
antara lain beliung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata panah,
gerabah, perhiasan, dan bangunan megaltikum.
Berikut
alat alat atau hasil kebudayaan pada masa Neolitikum:
1. Beliung persegi atau
kapak persegi ditemukan hampir seluruh kepulauan Indonesia, berfungsi sebagai:
- Tajak untuk menanam tumbuhan`
- Pisau untuk mengetam padi.
- Alat pembuat perahu(memotong,
mengerat, memukul).
- Alat yang kecil sebagai pahat.
- Komoditas dagang (barter).
- Bekal kubur.
2. Kapak lonjong yang
berfungsi sama dengan kapak persegi.
3. Alat-alat obsidian
merupakan alat-alat yang dibuat dari batu kecubung.
4. Gerabah yang
mempunyai fungsi sebagai wadah atau tempat untuk keperluan rumah tangga.
5. Perhiasan (gelang dan
kalung yang terbuat dari batu indah).
6. Pakaian dari kulit
kayu.
7. Tembikar ( Periuk
belanga ).
D. Zaman Megalitikum
Megalitikum
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan "Zaman batu besar".
Megalitikum
berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kta mega dan lithos. Kata mega
berarti besar, dan lithos berarti batu. Pada zaman ini manusia sudah dapat
membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
Kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai Zaman Perunggu. Pada
zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupun kepercayaan mereka masih
dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang, kepercayaan
ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
Kepercayaan
pada zaman ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Animisme, yaitu suatu
kepercayaan bahwa segala sesuatu yang adadibumi baik itu hidup ataupun mati
mempunyai roh.
2. Dinamisme, yaitu kepercayaan yang
menyakini bahwa semua benda-benda yang
ada di dunia ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan ghaib,
misalnya pada pohon, batu besar, gunung, gua, azimat dan benda-benda lain yang
dianggap keramat.
Menurut
Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2
gelombang yaitu:
1.
Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan
Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
2.
Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya
adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya
penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak
ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi. Hasil kebudayaan
megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan
secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.
Kebudayaan Megalitikum meninggalkan beberapa benda peninggalan. Beberapa
benda tersebut juga masih digunakan oleh suku suku tertentu, seperti suku Nias.
Peninggalan
kebudayaan Megalitikum, antara lain:
1.
Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal
dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu
seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia
adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Pembuatan
menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek moyang. Selain
menhir terdapat bangunan yang lain bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu
sebagai punden berundak-undak.
2.
Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat
dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal. Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan
lokasi tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit
Hyang di Jawa Timur, sedangkan mengenai bentuk dari punden berundak dapat Anda
amati gambar-gambar berikut ini.
3.
Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan
saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan
mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki
mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat
disebut dengan kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan
/ Jawa Barat, Bondowoso / Jawa Timur, Merawan, Jember / Jatim, Pasemah /
Sumatera, dan NTT. Bagi masyarakat Jawa Timur, dolmen yang di bawahnya
digunakan sebagai kuburan/tempat menyimpan mayat lebih dikenal dengan sebutan
Pandhusa atau makam Cina.
4.
Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu.
Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus
yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa
periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta
besi. Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut
masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat
para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam.
5. Peti
kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu
dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti
mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan
batu. Dari penjelasan tentang peti kubur, tentu aja lo dapat mengetahui
persamaan antara peti kubur dengan sarkofagus, dimana keduanya merupakan tempat
menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.
6. Arca
batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk
binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan
bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya
manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Arca batu
gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang
binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera
Selatan). Daerah-daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain
Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
7.
Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megalitikum.
Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara
lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda-
benda logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang perunggu, piring dan lain-
lain. Dari jumlah gigi yang pernah ditemukan didalam waruga, diduga peti kubur
ini adalah merupakan wadah kubur untuk beberapa individu juga atau waruga bisa
juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal. Benda- benda
periuk, perunggu, piring, manik- manik serta benda lain sengaja disertakan
sebagai bekal kubur bagi orang yang akan meninggal.
Udah
dulu ya, gaeeez. Well, do not forget to check my friend's blog, yang
isinya mantap. Sumber referensi utama gue tuh. Linknya yang teratas di daftar
sumber referensi gue. Salve!
Wassalamu'alaikum
wr. wb.
Sumber referensi:
http://nabilllaaaa.blogspot.co.id/
http://smatabelajar.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-kelas-x.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Paleolitikum
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesolitikum
https://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikum
Mantappppppp
ReplyDeleteAq juga butuh jenis manusia purba yng hidup pada zaman mesolithikum, neolithikum,dan megalithikum. Plis tmbahin lagi dong😆
ReplyDelete