Monday, 22 February 2016

Agama Hindu & Buddha Masuk ke Indonesia

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ciaooooo! Eh, gaez! Pernah mikirin gak sih gimana caranya agama Hindu & Buddha masuk ke Indonesia? Da kalo gua mah, jujur aja ya, belom pernah. Hingga tersampaikan pada hamba pelajaran IPS pas SD dan SMP, ditambah pelajaran Sejarah Indonesia di SMA sekarang.

 Well, langsung aja ya, gaez. Check this out!

Masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia melalui proses yang panjang. Berbagai pendapat para ahli meskipun masih berupa dugaan sementara, cukup berguna untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

                 Teori tentang masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi dalam dua pandangan. Pendapat pertama menekankan pada peran aktif dari orang-orang India dalam menyebarkan Hindu-Buddha (teori Waisya, teori Ksatria, dan teori Brahmana). Pendapat kedua mengemukakan peran aktif orang-orang Indonesia dalam menyebarkan agama Hindu-Buddha di Indonesia (teori Arus Balik). Ditambah dengan teori sudra yang menyatakan bahwa penyebaran agama hindu di indonesia dibawa oleh orang-orang india yang berkasta sudra. Karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan.
1.  Teori Waisya
            Teori Waisya dikemukakan oleh N. J. Krom yang menyatakan bahwa golongan Waisya (pedagang) merupakan golongan terbesar yang berperan dalam menyebarkan agama dan kebudyaan Hindu-Budha. Para pedagang yang sudah terlebih dahulu mengenal Hindu-Budha datang ke Indonesia selain untuk berdagang mereka juga memperkenalkan Hindu-Budha kepada masyarakat Indonesia. Karena pelayaran dan perdagangan waktu itu bergantung pada angin musim, maka dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia jika angin musim tidak memungkinkan untuk kembali. Selama para pedagang India tersebut tinggal menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Dari sinilah pengaruh kebudayaan India menyebar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
            Teori waisya menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia dibawa oleh orang-orang india yang berkasta waisya. Karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan kemudia menetap di indonesia. Bahkan banyak diantara para pedagang itu kawin dengan wanita indonesia.
  • Kelebihan: Banyak Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia dan para pedagang yang berasal dari India dan menyebarkan agama Hindu-Buddha ketika berdagang
  • Kelemahan: Para Pedagang tidak mengerti bahasa sangsekerta dan huruf pallawa
2.  Teori Ksatria
Teori Ksatria berpendapat bahwa penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan ksatria. Pendukung teori Ksatria, yaitu:
a.       C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
b.      Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
c.       J.L. Moens menjelaskan bahwa proses terbentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 ada kaitannya dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
            Teori kesatria: menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia dibawa oleh orang-orang india berkasta kesatria. Hal ini disebabkan kekacauan politik di india, sehingga para kesatria yang kalah melarikan diri ke indonesia. Mereka lalu mendirikan kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama hindu.
  • Kelebihan: Kaum Ksatria menunjukan rasa semangat dalam berpetualang ke seluruh dunia
  • Kelemahan: Para Ksatria tidak memahami bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
3.  Teori Brahmana
       Teori ini dikemukakan oleh Jc.Van Leur yang menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu-Budha yang datang ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana (golongan agama) yang sengaja diundang oleh penguasa Indonesia. Pendapatnya didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan dan hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut.
           Teori ini mempertegas bahwa hanya kasta Brahmana yang memahami ajaran Hindu secara utuh dan benar. Para Brahmanalah yang mempunyai hak dan mampu membaca kitab Weda (kitab suci agama Hindu) sehingga penyebaran agama Hindu ke Indonesia hanya dapat dilakukan oleh golongan Brahmana.
            Teori brahmana menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia dilakukan oleh kaum brahmana. Kedatangan mereka ke indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik dengan agama hindu. Kaum brahmana yang datang ke indonesia inilah yang menyebarkan agama hindu kepada masyarakat indonesia.
  • Kelebihan: Di Indonesia, banyak prasasti Hindu-Buddha yang menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Bahasa tersebut pada saat itu hanya dikuasi oleh kaum Brahmana.
  • Kelemahan: Dalam tradisi Hindu-Buddha kaum Brahmana pantang menyebrang lautan.
4.  Teori Arus Balik/Nasional
         Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang menjelaskan peran aktif orang-orang Indonesia dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Menurut Bosch, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah orang-orang India yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Budha. Karena pengaruhnya itu, ada di antara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya. Pada perkembangan selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk berziarah dan belajar agama Hindu-Budha di India. Sekembalinya di Indonesia, merekalah yang mengajarkannya pada masyarakat Indonesia yang lain.

  • Kelebihan:
  1. Ada kemungkinaan para bangsawan di Indonesia pergi ke India untuk belajar agama Hindu-Budha dan Budaya, tujuanya agar dengan ilmu yang mereka dapat dari india, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di Indonesia dengan mencontoh kebudayaan Hindu-Buddha
  2. Adanya bukti tertulis tentang perginya utusan Sriwijaya menuju India untuk belajar.

  • Kelemahan: Kemungkinaan orang Indonesia untuk belejar agama Hindu-Buddha ke india sulit, karena pada masa itu oran indonesia masih bersifat pasif. Lagipula, teori arus balik membutuhkan waktu yang relatif cukup lama. Mulai dari dikirimnya pelajar sampai pendakwahan ajaran ini.
5.   Teori Sudra
         Teori ini dikemukakan oleh van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa di India terjadi banyak peperangan, akhirnya para budak bermigrasi ke wilayah Indonesia dan terjadi perkawinan campuran dengan masyarakat pribumi.
  • Kelebihan: Kaum Sudra di India memang benar-benar tertindas. Hal tersebut menjadi alasan yang mendasar perginya kaum Sudra dari India.
  • Kelemahan: Kaum Sudra adalah kasta yang paling rendah di India. Golongan ini sebagian besar diisi oleh budak atau pekerja kasar. Maka, golongan ini tidak mungkin menguasai huruf pallawa, karena hanya kaum brahman lah yang dapat mengerti huruf pallawa. Sedangkan pasasti di Indonesia menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.


Jalur Masuknya Ajaran Hindu-Buddha ke Indonesia

                Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
  • Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia.
  • Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar.
  • Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas.
  • Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Buddha.

Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelasnya, silahkan amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara yang di atas.
Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.

Terus apa bukti-bukti dari pengaruh agama Hindu & Buddha ini?

Pada perkembangan selanjutnya, agama Hindu lebih banyak berpengaruh daripada Buddha. Bukti agama Hindu lebih dahulu masuk ke Nusantara adalah kerajaan kerajaan tertua di Indonesia, yaitu Kutai, beragama Hindu. Kerajaan Tarumanegara yang hadir setelahnya juga beragama Hindu.
Bukti lainnya adalah adanya keterangan seorang penjelajah Cina bernama Fa Hsien yang mengatakan bahwa tidak banyak penganut agama Buddha di Ye-Po-Ti atau pulau jawa. Penjelajah Cina ini datang di pulau Jawa pada tahun 414 M.
Bukti - bukti berikut ini memaparkan tentang pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain:
  • Di Sempaga, Sulawesi Selatan ada arca Buddha bergaya amarawati dari India Selatan di Bukit    Siguntang Sumatra Selatan dan di kota Bangun, Kutai. Arca ini bergaya gandhara India Utara
  • Adanya prasasti bertuliskan Huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
  • Banyaknya penganut Hindu dan Buddha di nusantara atau Indonesia.
  • Berkembangnya kesenian yang bercorak hindu-budha seperti seni patung di Indonesia.
  • Penggunaan kata warman sebagai nama raja seperti raja di India.
  • Munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia memengaruhi kehidupan masyarakat di  kepulauan nusantara .
  • Masyarakat nusantara menggunakan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan sehari hari.
  • Adanya sistem kemaharajaan.
  • Adanya kitab-kitab sastra seperti Ramayana dan Mahabharata yang bercorak Hindu.

Nah, itu dia sekilas info tentang awal dari agam Hindu & Buddha di Indonesia. Sekian dulu ya, gaeeezzzzz.... Salve!
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sumber referensi: http://baldanhanin.weebly.com/blog/-teori-masuknya-hindhu-buddha-ke-indonesia
http://pelajaran-sma123.blogspot.co.id/2014/11/kelebihan-dan-kelemahan-teori-masuknya.html
http://maarifuru-ic.blogspot.co.id/2015/03/teori-masuknya-hindu-buddha-di-indonesia.html
http://nabilllaaaa.blogspot.co.id/2016/02/teori-masuknya-agama-hindu-buddha-ke.html

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.