Assalamu’alaikum wr. wb.
Ciao,
gaeez!! Ketemu lagi nich sama hamba yang alhamdulillah lagi dapet
liburan selama 1 minggu. Ya walau, terwarnai sekali dengan beberapa
tugas dan juga sedikit UH yang menanti di minggu selanjutnya. Tapi ya,
jadi manusia kan harus banyak bersyukur. Jadilah aku begini~
Ohya, sekarang
gue mau ngebahas tentang Kolonialisme dan Imperialisme nih. Semangat dan
selamat membacaaa!
1. Kolonialisme
Koloni berasal
dari kata colonia (bahasa Latin) yang artinya tanah pemukiman (jajahan). Jadi
koloni berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian
dinyatakan sebagai bagian wilayahnya.
Adapun
kolonialisme mengandung arti upaya penguasaan atas suatu daerah/wilayah oleh
negara penguasa untuk memperluas daerahnya atau wilayahnya. Penguasaan daerah
tersebut umumnya dilakukan secara paksa untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya bagi negara induk (motherland).
Macam-macam bentuk kolonialisme
·
Koloni Eksploitasi, yaitu
penguasaan suatu daerah untuk dikuras habis kekayaan alam dan tenaga
penduduknya (kerja paksa) untuk kepentingan negara penguasa. Contoh: Belanda
terhadap Indonesia.
·
Koloni Penduduk, yaitu
penguasaan suatu daerah baru, dengan cara menyingkirkan atau memusnahkan
penduduk asli atau pribumi yang digantikan oleh pendatang yang menyebabkan kedudukan
penduduk asli terabaikan bahkan tersingkirkan. Contoh: Inggris menguasai
Australia yang menyebabkan Suku Aborigin tersingkir.
·
Koloni Deportasi, yaitu
daerah atau wilayah koloni yang dipakai sebagai tempat buangan para narapidana
yang sudah tidak dapat ditangani lagi oleh pemerintah. Mereka kebanyakan para
kriminal yang dihukum seumur hidup. Dari pada pemerintah harus memberi makan
mereka seumur hidup lebih baik mereka dijadikan tenaga buruh yang tidak
dibayar. Contoh: Inggris menguasai Australia.
·
Kolonialisme Kelebihan
Penduduk, yaitu bentuk kolonialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan
untuk menampung kepadatan penduduk. Contoh: Italia, Jepang.
·
Kolonialisme Sekunder,
yaitu bentuk kolonialisme di mana daerah yang dikuasai akan dijadikan untuk
kepentingan militer atau strategi perang, misalnya untuk pangkalan militer.
2. Imperialisme
Imperialisme
berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya
"memerintah". Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah
negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar
negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi
saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Dalam konteks
penjajahan, arti imperialism adalah suatu sistem penjajahan yang dilakukan
dengan jalan membentuk pemerintah jajahan dengan menanamkan pengaruh segala
bidang kehidupan dan mengendalikan daerah yang dijajahnya.
Pembagian Imperialisme
·
Imperialisme kuno (muncul
pada kurang lebih 1500 M) berlangsung pada zaman kuno sampai zaman pertengahan.
Imperialisme ini lebih menekankan pada perluasan wilayah yang dilakukan suatu
negara terhadap negara atau daerah lain. Imperialisme kuno mempunyai semboyan
3G yaitu gold (memupuk kekayaan), gospel (menyebarkan agama), dan glory
(mencapai kekayaan). Sebagai contoh, Spanyol dan Portugis yang melakukan
penjelajahan samudra serta menguasai daerah baru, mengumpulkan kekayaan dan
menyebarkan agama oleh para misionaris yang turut dalam pelayaran tersebut.
Contoh:
Portugis, Spanyol, Belanda.
·
Imperialisme Modern.
Berlangsung pada awal terjadinya Revolusi Industri (1500 M) sampai akhir Perang
Dunia II (1942). Tujuan imperialisme modern didasari oleh keinginan negara
penjajah untuk mengembangkan perekonomiannya. Mereka membangun industri secara
besar-besaran yang memerlukan bahan mentah serta daerah untuk memasarkan hasil
industrinya. Hal ini menyebabkan adanya usaha untuk mencari daerah jajahan.
Negara yang menjadi pelopor imperialisme modern adalah inggris (sebagai
pelaksana Revolusi industri).
Contoh:
Inggris, Jepang.
·
Imperialisme Ultramodern (neokolonialisme).
Tujuan imperialisme ini lebih menekankan pada penguasaan mental, ideologi, dan
psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia 2 sampai dengan
sekarang
Contoh:
perang dingin, terorisme, narkoba.
Berdasarkan
tujuan penguasaannya, imperialisme dibagi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut:
·
Imperialisme Politik, merupakan
bentuk imperialisme di mana penjajah menguasai seluruh kehidupan politik dari
negara lain. Imperialisme jenis ini dilakukan dalam bentuk proktektorat.
Contoh: Inggris menguasai Singapura, India, Australia, Malaysia, dan negara
tersebut dijadikan negara proktektorat Inggris.
·
Imperialisme Ekonomi, suatu
bentuk imperialisme yang bertujuan untuk menguasai aspek perekonomian dari
negara yang dikuasai. Contoh: Jepang menguasai perekonomian Indonesia dengan
menerapkan sistem dumping.
·
Imperialisme Kebudayaan,
suatu bentuk imperialisme yang dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai
kebudayaan ke negara yang dijajah, misalnya pemaksaan tradisi seikerei oleh
Jepang, penggunaan bahasa Inggris di negara yang dijajah seperti di Amerika
Serikat, Australia, dll.
·
Imperialisme Militer, suatu
bentuk imperialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan untuk kepentingan
perang, misalnya untuk pangkalan militer.
Kemudian,
kolonialisme dan imperialisme juga membawa dampak berupa perubahan di beberapa
bidang antara lain, politik, sosial, ekonomi, dan budaya dalam kehidupan bangsa
Indonesia. Yaitu sebagai berikut:
1. Bidang
Politik
Kekuasaan yang
dimiliki oleh penguasa tradisional indonesia sejak kedatangan bangsa barat
semakin lemah. Para raja, sultan, dan bangsawan kehilangan kekuasaaan dalam
pemerintahan karena sangat tergantung kepada pemerintah kolonial Belanda.
Perubahan kekuasaan ini dikarenakan pemerintah Belanda ikut campur dalam
permasalahan intern kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.
2. Bidang
Sosial
Perubahan yang
terjadi dalam bidang sosial sejak munculnya kekuasaan Belanda di Indonesia,
ialah terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Orang-orang Indonesia
dipaksa bekerja untuk mereka. Menanam rempah-rempah, namun tak diberi upah
apa-apa. Sekalinya diberi upah, tak sebanding dengan apa yang dikerjakan. Hanya
memberi rasa haus, lapar, atau bahkan kematian.
Tradisi yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku
dalam lingkungan istana menjadi sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan.
Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi yang dibawa oleh
pemerintah belanda.
3. Bidang
Ekonomi
Kehidupan
Ekonomi yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sejak kedatangan Belanda ke
Indonesia mengalami kemerosotan, khususnya dalam bidang perdagangan. Bangsa
Indonesia pada awalnya merupakan pedagang bebas, tetapi setelah Belanda datang
ke Indonesia, perdagangan rempah-rempah dimonopoli oleh Belanda, akibatnya
harga rempah-rempahnya menjadi sangat murah.
Tetapi, penanaman
modal di daerah jajahan pun menjadi berkembang sehingga membuat pendapatan
negara meningkat. Serta link perdagangan Indonesia terhadap dunia pun
semakin meluas, karena dipopulerkan juga oleh bangsa yang menjajah.
4. Bidang
Budaya
Kehidupan budaya
bangsa Indonesia sejak kedatangan bangsa Barat banyak mengalami perubahan.
Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan
budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya,
kebiasaan minum minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan
tersebut bukan milik asli bangsa Indonesia, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan
bangsa Barat yang dibawa oleh para penjajah.
Salah satu dampak
positifnya, rakyat Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang layak yang
diberikan oleh bangsa Eropa walau hanya untuk golongan bangsawan saja.
Adapun,
kolonialisme dan imperialisme didasarkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
·
Adanya keinginan sebagai bangsa
yang istimewa. Biasanya disebut chauvinis atau merasa dirinya
sebagai bangsa yang istimewa, rasa angkuh yang berlebihan, dan memandang rendah
kepada bangsa lain.
·
Adanya keinginan untuk
menjadi bangsa yang terkuat. Hal ini ditunjang dengan memiliki peralatan
perang yang lengkap kemudian ingin membuktikan kekuatannya kepada bangsa lain.
·
Adanya keinginan untuk
mencari sumber kekayaan alam serta tempat memasarkan hasil
industrinya. Negara yang melaksanakan imperialisme biasanya hanya sedikit
memiliki sumber daya alam, untuk itu mereka berusaha mencari daerah baru yang
memiliki sumber daya alam untuk diambil dan dikuasai. Kemudian daerah tersebut
dijadikan sebagai tempat untuk memasarkan hasil-hasil industrinya.
·
Adanya keinginan untuk
menyebarkan agama dan ideologi. Pada umumnya negara imperialis
merasa bahwa agama dan ideologinya merupakan yang paling benar. Oleh karena
itu, ajarannya harus disebarkan ke negara atau daerah lain yang dikuasainya.
Well, enough for today ya,
gaezz! Grazie mille.. CiaoY
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Sumber Referensi:
http://ilmu-fakta.blogspot.co.id/2014/05/kolonialisme-dan-imperialisme.html