Friday, 8 April 2016

Apa itu Kolonialisme dan Imperialisme??

Assalamu’alaikum wr. wb.
Ciao, gaeez!! Ketemu lagi nich sama hamba yang alhamdulillah lagi dapet liburan selama 1 minggu. Ya walau, terwarnai sekali dengan beberapa tugas dan juga sedikit UH yang menanti di minggu selanjutnya. Tapi ya, jadi manusia kan harus banyak bersyukur. Jadilah aku begini~
Ohya, sekarang gue mau ngebahas tentang Kolonialisme dan Imperialisme nih. Semangat dan selamat membacaaa!

1.   Kolonialisme
Koloni berasal dari kata colonia (bahasa Latin) yang artinya tanah pemukiman (jajahan). Jadi koloni berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayahnya.
Adapun kolonialisme mengandung arti upaya penguasaan atas suatu daerah/wilayah oleh negara penguasa untuk memperluas daerahnya atau wilayahnya. Penguasaan daerah tersebut umumnya dilakukan secara paksa untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara induk (motherland).
Macam-macam bentuk kolonialisme
·         Koloni Eksploitasi, yaitu penguasaan suatu daerah untuk dikuras habis kekayaan alam dan tenaga penduduknya (kerja paksa) untuk kepentingan negara penguasa. Contoh: Belanda terhadap Indonesia.
·         Koloni Penduduk, yaitu penguasaan suatu daerah baru, dengan cara menyingkirkan atau memusnahkan penduduk asli atau pribumi yang digantikan oleh pendatang yang menyebabkan kedudukan penduduk asli terabaikan bahkan tersingkirkan. Contoh: Inggris menguasai Australia yang menyebabkan Suku Aborigin tersingkir.
·         Koloni Deportasi, yaitu daerah atau wilayah koloni yang dipakai sebagai tempat buangan para narapidana yang sudah tidak dapat ditangani lagi oleh pemerintah. Mereka kebanyakan para kriminal yang dihukum seumur hidup. Dari pada pemerintah harus memberi makan mereka seumur hidup lebih baik mereka dijadikan tenaga buruh yang tidak dibayar. Contoh: Inggris menguasai Australia.
·         Kolonialisme Kelebihan Penduduk, yaitu bentuk kolonialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan untuk menampung kepadatan penduduk. Contoh: Italia, Jepang.
·         Kolonialisme Sekunder, yaitu bentuk kolonialisme di mana daerah yang dikuasai akan dijadikan untuk kepentingan militer atau strategi perang, misalnya untuk pangkalan militer.


2.   Imperialisme
                Imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Dalam konteks penjajahan, arti imperialism adalah suatu sistem penjajahan yang dilakukan dengan jalan membentuk pemerintah jajahan dengan menanamkan pengaruh segala bidang kehidupan dan mengendalikan daerah yang dijajahnya.
Pembagian Imperialisme
·         Imperialisme kuno (muncul pada kurang lebih 1500 M) berlangsung pada zaman kuno sampai zaman pertengahan. Imperialisme ini lebih menekankan pada perluasan wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara atau daerah lain. Imperialisme kuno mempunyai semboyan 3G yaitu gold (memupuk kekayaan), gospel (menyebarkan agama), dan glory (mencapai kekayaan). Sebagai contoh, Spanyol dan Portugis yang melakukan penjelajahan samudra serta menguasai daerah baru, mengumpulkan kekayaan dan menyebarkan agama oleh para misionaris yang turut dalam pelayaran tersebut.
Contoh: Portugis, Spanyol, Belanda.
·         Imperialisme Modern. Berlangsung pada awal terjadinya Revolusi Industri (1500 M) sampai akhir Perang Dunia II (1942). Tujuan imperialisme modern didasari oleh keinginan negara penjajah untuk mengembangkan perekonomiannya. Mereka membangun industri secara besar-besaran yang memerlukan bahan mentah serta daerah untuk memasarkan hasil industrinya. Hal ini menyebabkan adanya usaha untuk mencari daerah jajahan. Negara yang menjadi pelopor imperialisme modern adalah inggris (sebagai pelaksana Revolusi industri).
Contoh: Inggris, Jepang.
·         Imperialisme Ultramodern (neokolonialisme). Tujuan imperialisme ini lebih menekankan pada penguasaan mental, ideologi, dan psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia 2 sampai dengan sekarang
Contoh: perang dingin, terorisme, narkoba.
                Berdasarkan tujuan penguasaannya, imperialisme dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
·         Imperialisme Politik, merupakan bentuk imperialisme di mana penjajah menguasai seluruh kehidupan politik dari negara lain. Imperialisme jenis ini dilakukan dalam bentuk proktektorat. Contoh: Inggris menguasai Singapura, India, Australia, Malaysia, dan negara tersebut dijadikan negara proktektorat Inggris.
·         Imperialisme Ekonomi, suatu bentuk imperialisme yang bertujuan untuk menguasai aspek perekonomian dari negara yang dikuasai. Contoh: Jepang menguasai perekonomian Indonesia dengan menerapkan sistem dumping.
·         Imperialisme Kebudayaan, suatu bentuk imperialisme yang dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaan ke negara yang dijajah, misalnya pemaksaan tradisi seikerei oleh Jepang, penggunaan bahasa Inggris di negara yang dijajah seperti di Amerika Serikat, Australia, dll.
·         Imperialisme Militer, suatu bentuk imperialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan untuk kepentingan perang, misalnya untuk pangkalan militer.

Kemudian, kolonialisme dan imperialisme juga membawa dampak berupa perubahan di beberapa bidang antara lain, politik, sosial, ekonomi, dan budaya dalam kehidupan bangsa Indonesia. Yaitu sebagai berikut:
1. Bidang Politik
Kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa tradisional indonesia sejak kedatangan bangsa barat semakin lemah. Para raja, sultan, dan bangsawan kehilangan kekuasaaan dalam pemerintahan karena sangat tergantung kepada pemerintah kolonial Belanda. Perubahan kekuasaan ini dikarenakan pemerintah Belanda ikut campur dalam permasalahan intern kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.
2. Bidang Sosial
Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial sejak munculnya kekuasaan Belanda di Indonesia, ialah terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Orang-orang Indonesia dipaksa bekerja untuk mereka. Menanam rempah-rempah, namun tak diberi upah apa-apa. Sekalinya diberi upah, tak sebanding dengan apa yang dikerjakan. Hanya memberi rasa haus, lapar, atau bahkan kematian.
Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi yang dibawa oleh pemerintah belanda.
3. Bidang Ekonomi
Kehidupan Ekonomi yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sejak kedatangan Belanda ke Indonesia mengalami kemerosotan, khususnya dalam bidang perdagangan. Bangsa Indonesia pada awalnya merupakan pedagang bebas, tetapi setelah Belanda datang ke Indonesia, perdagangan rempah-rempah dimonopoli oleh Belanda, akibatnya harga rempah-rempahnya menjadi sangat murah.
Tetapi, penanaman modal di daerah jajahan pun menjadi berkembang sehingga membuat pendapatan negara meningkat. Serta link perdagangan Indonesia terhadap dunia pun semakin meluas, karena dipopulerkan juga oleh bangsa yang menjajah.
4. Bidang Budaya
Kehidupan budaya bangsa Indonesia sejak kedatangan bangsa Barat banyak mengalami perubahan. Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya, kebiasaan minum minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa Indonesia, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Barat yang dibawa oleh para penjajah.
Salah satu dampak positifnya, rakyat Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang layak yang diberikan oleh bangsa Eropa walau hanya untuk golongan bangsawan saja.

Adapun, kolonialisme dan imperialisme didasarkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
·         Adanya keinginan sebagai bangsa yang istimewa. Biasanya disebut chauvinis atau merasa dirinya sebagai bangsa yang istimewa, rasa angkuh yang berlebihan, dan memandang rendah kepada bangsa lain.
·         Adanya keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat. Hal ini ditunjang dengan memiliki peralatan perang yang lengkap kemudian ingin membuktikan kekuatannya kepada bangsa lain.
·         Adanya keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam serta tempat memasarkan hasil industrinya. Negara yang melaksanakan imperialisme biasanya hanya sedikit memiliki sumber daya alam, untuk itu mereka berusaha mencari daerah baru yang memiliki sumber daya alam untuk diambil dan dikuasai. Kemudian daerah tersebut dijadikan sebagai tempat untuk memasarkan hasil-hasil industrinya.
·         Adanya keinginan untuk menyebarkan agama dan ideologi. Pada umumnya negara imperialis merasa bahwa agama dan ideologinya merupakan yang paling benar. Oleh karena itu, ajarannya harus disebarkan ke negara atau daerah lain yang dikuasainya.

Well, enough for today ya, gaezz! Grazie mille.. CiaoY
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sumber Referensi:
http://ilmu-fakta.blogspot.co.id/2014/05/kolonialisme-dan-imperialisme.html


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.