Monday, 7 November 2016

Era Reformasi...............

Assalamu’alaikum wr. wb.
Aloha, gaez! Apa kabar? Kabar baik di sini hehe.. Mumpung gue lagi daring, gue mau sedikit ngejelasin nih tentang Era Reformasi di Indonesia. Udah pada tau kan Era Reformasi itu apa? Kalo lupa, ayo baca tulisan di bawah yaaa :p

Reformasi menurut KBBI daring ialah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Selain sosial politik, dan agama, reformasi juga dapat mencakup bidang ekonomi. Kalo di tulisan gue sekarang sih, mau ngebahasnya tentang sosial-politik/? Yok lanjut baca!
.
.
.
.
Reformasi pemerintahan yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia adalah suatu peristiwa yang sangat penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia ini. Khususnya di tahun 1998, banyak peristiwa penting terkait reformasi politik Indonesia yang akhirnya melepaskan diri dari kepemimpinan bapak Soeharto yang telah menjabat selama 32 tahun sejak tahun 1966. Reformasi ini dimulai dengan aksi demo mahasiswa di hampir seluruh Indonesia yang menuntut penurunan bapak Soeharto. Aksi demo ini diwarnai dengan beberapa tragedi antara TNI dan mahasiswa juga aktivis penuntut reformasi pemerintahan Indonesia.
Tentu saja reformasi ini membawa banyak dampak positif maupun negatif yang sangat berpengaruh terhadap masa pemerintahan Indonesia saat ini. Era reformasi membuat sistem demokrasi Pancasila Indonesia menjadi semakin rumit, di mana pemerintah dan rakyat masing-masing mengejar hak dan kepentingannya dibandingkan untuk lebih peduli terhadap keadaan negaranya sendiri. Pemerintah dianggap terlalu bersenang-senang dengan jabatannya, tanpa memedulikan penderitaan rakyat. Rakyat juga dianggap terlalu mengandalkan pemerintah. Rakyat dianggap tak mencoba berdiri di atas kaki sendiri namun terus mengeluh dan meminta bantuan pemerintah. Mungkin di antara rakyat dan pemerintah memang terlalu sering terjadi kesalahpahaman.
Kebebasan berpendapat yang sempat direnggut dari rakyat saat era Orde Baru pun dikembalikan pada Era Reformasi, dimulai pada masa Pak Habibie. Surat-surat kabar yang sempat dibredel pun diberikan izin kembali. Pers mulai bebas berkicau. Namun begitu, kebebasan berpendapat ini sering disalah gunakan. Mereka mungkin belum mengeri bahwa kebebasan satu orang berbatasan dengan kebebasan orang lain. Banyak demonstrasi yang berbuntut kerusuhan. Rakyat semakin merasa bebas dalam berpendapat dan berekspresi, padahal dengan demo-berbuntut-kerusuhan tersebut, bukannya aspirasi mereka yang sukses tersampaikan malahan mereka mengganggu kenyamanan rakyat juga mengganggu kestabilan politik dan keamanan negara.
Investor asing yang dulu didambakan oleh pemerintah Orde Baru pun malah semakin merasa berkuasa atas Indonesia. Mereka malah dapat mendikte apa yang harus dilakukan pemerintah. Tak lupa, beberapa pihak pemerintah belum terlalu cakap dalam pemerintahan. Contohnya, pada masa ibu Megawati, terjadi privatisasi BUMN dikarenakan untuk membayar hutang negara ditambah warisan hutang dari Orde Lama dan Orde Baru. Padahal sebenarnya, mereka dapat mengajak investor untuk berinvestasi di BUMN, bukannya langsung menjual BUMN, karena BUMN adalah milik negara yang diperuntukkan rakyat.
Swasembada yang dulu digalakkan pun sulit dicapai kembali. Karena dengan revolusi hijau terdahulu, menjadikan penurunan kualitas tanah maupun peningkatan  ketahanan hama sehingga tanaman pun kualitas dan kuantitasnya menurun. Diversifikasi pangan pun belum dapat sepenuhnya terlaksana, karena terlanjur dilakukan program keseragaman makanan yaitu nasi. Sehingga daerah luar Jawa yang sebelumnya bukan menjadikan nasi sebagai makanan pokok pun akhirnya menjadikan nasi sebagai makanan pokok mereka. Ketahanan pangan pun hingga saat ini belum dicapai Indonesia. Rakyat bagai tikus mati di lumbung padi. Menderita di antara kekayaan sumber daya alam Indonesia.
Kinerja pemerintah pun tidak terlalu dapat dilihat bagi keseluruhan masyarakat. Dibandingkan dengan REPELITA yang hasilnya sangat terlihat. Namun, memang kinerja pemerintah sekarang sudah baik. Mereka banyak menyelesaikan permasalahan warisan dari pemerintahan sebelumnya. KPK yang pada masa Ibu Megawati didirikan tersebut ditujukan untuk pemberantasan permasalahan KKN di bada pemerintah. Kemudian di masa Bapak SBY, KPK pun mulai difungsi penuhkan, sehingga permasalahan KKN perlahan dapat diberantas. Di masa Bapak Jokowi pun pungutan liar, yang dulu selalu dianggap biasa oleh masyarakat, mulai aktif diberantas. Mereka yang tertangkap basah melakukan pungli akan dipecat.
Namun begitu, kesejahteraan rakyat secara perlahan mulai diperhatikan kembali. Pertumbuhan ekonomi ditingkatkan, GDP ditingkatkan, stabilitas keamanan dan pertahanan diperkuat. Bantuan-bantuan berupa uang, sembako, pendidikan, kesehatan, hingga jaminan sering diberikan pemerintah terhadap rakyat. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah perlahan naik. Walau memang butuh waktu yang cukup lama, namun memang rakyat butuh bersabar. Pemerintah juga butuh lebih giat agar rakyat lebih sejahtera.
Selain itu derajat bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, dikarenakan berhasilnya Indonesia melepaskan diri dari pemerintahan yang kurang demokratis. Indonesia juga dianggap telah membentuk pemerintahan yang lebih demokratis, dan seiring perkembangan zaman, Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia internasional. Indonesia sedikit demi sedikit mulai diperhitungkan di jenjang dunia. Dan Indonesia pun mulai melebarkan sayap, dimulai dari prestasi anak bangsa yang sungguh membanggakan di kancah internasional. Kerjasama internasional pun semakin sering dilakukan.
Era reformasi mengembalikan semua hak yang telah dirampas dari model pemerintahan sebelumnya dan memberikan kesejahteraan kembali kepada rakyat Indonesia. Etnis Tionghoa yang sebelumnya di-anak tiri-kan oleh pemerintah Orde Baru pun sudah dianggap anak kandung oleh pemerintah. Banyak dari mereka yang menjadi pengusaha besar penyumbang devisa negara. Daerah Indonesia Timur yang dulu dianggap minoritas pun secara perlahan sudah mulai diperhatikan lebih oleh pemerintah. Di masa Bapak Jokowi ini dimulai program BBM satu harga untuk daerah Papua. Keamanan yang dulu didapat berlandaskan rasa takut pun sekarang didapat berlandas rasa perlu. Rakyat semakin sadar pentingnya toleransi terhadap keberagaman, dan kebebasan satu orang teratasi kebebasan orang lain.

YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, segitu aja ya dari gue. Semoga bermanfaat…………. Ciao, gaez.

Wassalamu’alaikum wr. wb.


Sumber Referensi:
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-dampak-positif-dan-negatif-dari-era-reformasi.2988/

http://kbbi.kemdikbud.go.id/
Powered by Blogger.