Friday, 2 December 2016

AFTA dan MEA untuk Indonesia

Assalamu’alaikum wr. wb.
MEA atau Masyarakat ekonomi ASEAN merupakan pasar tunggal ASEAN yang memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Mau tau lebih lanjut? Simak terus yaaa..
.
.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sejak awal terlibat dan mendukung liberalisasi perdagangan, bahkan sejak awal Orde Baru Indonesia sudah berorientasi kebijakan ekonomi yang bersifat liberal dan pro pasar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa liberalisasi ekonomi berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, misalnya dilihat dari peningkatan kinerja perdagangan. Sejak tahun 2003, liberalisasi perdagangan di ASEAN mampu meningkatkan volume perdagangan Indonesia, yang ditunjukkan dengan peningkatan yang lebih dari dua kali lipat pada volume ekspor dan impor selama periode 2003 s.d 2010. Tetapi, harus diingat bahwa liberalisasi perdagangan dapat menjadi tidak seindah yang dibayangkan karena sebagian (besar) negara justru mengalami kerusakan ekonomi secara sistematis.
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area, AFTA) adalah sebuah kesepakatan negara-negara ASEAN mengenai sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN. AFTA bertujuan untuk meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN serta menarik investasi asing langsung ke ASEAN. MEA yang memudahkan akses transaksi trans-negara juga bertujuan gara dapat menyaingi India dan Tiongkok dalam menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat negara ASEAN yang kebanyakan masih tergolong negara berkembang. Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Dengan mudahnya berbagai akses tersebut, siap gak sih Indonesia menjadi bagian daripadanya? Bagaimana menurutmu?:p
Menurut saya, MEA dan AFTA hendaklah dijadikan sebuah langkah penentu yang positif bagi masa depan Indonesia yang lebih cemerlang. Indonesia dapat mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas. Namun begitu, MEA dan AFTA juga dapat menjadi boomerang bagi Indonesia. Memang di satu sisi, Indonesia akan lebih mudah menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka. Tetapi di sisi lain kemungkinan Indonesia terpuruk belum tertutup, jika tidak bisa memanfaatkan keadaan dengan baik.
Jika Indonesia ingin menjadikan MEA dan AFTA sebagai peluang yang baik, terutama di bidang perekonomian, Indonesia harus lebih bersemangat dalam memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap rakyat mengenai pentingnya MEA dan AFTA. Pemerintah harus mampu mendorong rakyat agar lebih sadar untuk dapat unggul, salah satunya dengan mengikuti pelatihan keterampilan spesifik yang diadakan pemerintah. Mengapa keterampilan spesifik atau khusus? Karena mayoritas tenaga kerja Indonesia masih kurang dalam kecerdasan sikap, kemampuan berbahasa Inggris, dan pengoperasian komputer. Lagipula, keterampilan yang “standar” sudah tidak terlalu menjanjikan jika melihat mudahnya akses tersebut. Maka agar lebih berhasil, hedaknya mereka memiliki keterampilan khusus masing-masing.
Meskipun peran dominan dalam meningkatkan kualitas SDM masih menjadi milik pemerintah, bukan berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah. Rakyat perlu memiliki kesadaran bahwa efek dari MEA dan AFTA akan dirasakan langsung oleh seluruh anggota negara dan mereka juga turut bertanggung jawab untuk berpartisipasi dan mempersiapkan diri menjadi milik bersama. Maka, perlulah rakyat dapat kooperatif dengan pemerintah, sehingga MEA dan AFTA bukanlah sebagai penghalang Indonesia agar maju, namun menjadi peluang mudahnya Indonesia menjadi negara maju.

Udah ya, coy. Pak Mahmur udah mau nutup CSA nih… Ciao!
Wassalamu’alaikum wr. wb

Sumber Referensi:
·         http://www.liputan5.com/?p=819

Gimana Kesiapan Anggota KAA dalam Perekonomian Global?

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ciao, teman. Sekarang gue mau ngomongin KAA nihhhh. Simak yaaa… Boleh komen kok, nanti kita diskusi bareng :p
.
.
.
Pada 19-24 April 2015 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-60 yang bersamaan dengan WEF-EA (World Economy Forum on East Asia) yang digelar pada 19-21 April 2015 lalu. Dengan bertemakan, "Mempromosikan Kerja Sama Selatan-Selatan bagi Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia” (Promoting South-South Cooperation for World Peace and Prosperity), rangkaian peringatan ini diisi dengan sejumlah pertemuan secara marathon. Dimulai dari pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM), pertemuan para menteri Asia Afrika (Asian African Ministerial Meeting), KTT Bisnis Asia Afrika (AABS), KTT Asia Afrika (Asian African Summit), Konferensi Parlemen Asia Afrika, di Jakarta, hingga puncak Peringatan 60 Tahun KAA berupa napak tilas (historical walks) dan penandatanganan deklarasi di Gedung Merdeka, Bandung.
Peringatan KAA ke-60 ini cukup diperhatikan oleh dunia, tak terkecuali pemimpin Rusia, Vladimir Putin. Secara khusus, pemimpin negara federasi dengan wilayah terluas di dunia tersebut menyatakan bahwa kerja sama di antara negara-negara Asia Afrika memainkan peran utama dalam membangun tatanan dunia yang demokratis dan adil (fair).Peringatan KAA ke-60 ini juga bertujuan untuk memperkuat stabilitas global, melawan kemiskinan dan kelaparan serta memecahkan masalah sosial ekonomi, yang sesuai dengan tema Peringatan 60 Tahun KAA tersebut.
Melihat tema, disebut kerja sama Selatan-Selatan berangkat dari istilah historis dari para pembuat kebijakan tingkat dunia terkait pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan di antara negara-negara berkembang. Dimana secara umum berada di benua Asia dan Afrika, atau negara-negara Selatan global.
Pada pelaksanaan Peringatan KAA ke-60 ini, dihasilkan tiga dokumen utama yaitu Bandung Message, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan Deklarasi Palestina. Bandung Message sendiri  berpesan untuk mengedepankan kerja sama yang baru secara nyata dan revitalisasi penguatan kemitraan Asia Afrika dalam hal solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial budaya sebagai tiga pilar utama.
Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) berisi kerangka kerja implementasi dan tindak lanjut Pesan Bandung 2015. Sedangkan Deklarasi Palestina berisi delapan poin yakni menyampaikan dukungan kepada Palestina untuk meraih kemerdekaan, rasa salut atas perjuangan dan ketabahan Palestina, mendorong solusi dua negara, mengutuk perlakuan Israel sebagai penjajah dan mengutuk serangan Israel.
Selain itu, Deklarasi Palestina tersebut juga mendorong terjadinya rekonstruksi Gaza, mendorong realisasi aplikasi Palestina sebagai anggota PBB, dan mendorong negara-negara di Asia-Afrika yang belum mengakui Palestina sebagai negara untuk segera melakukannya. Presiden Jokowi mengatakan proses perumusan ketiga dokumen tersebut berlangsung secara terbuka dan inklusif yang mencerminkan rasa kepentingan semua pihak yang terlibat dan konsep yang dihasilkan untuk merefleksikan Dasasila Bandung dan pandangan serta kepentingan semua anggota konferensi.
Rangkaian Peringatan 60 Tahun KAA ini juga telah menetapkan tanggal 24 April sebagai Hari Asia Afrika, peresmian Monumen KAA, dan pembentukan Pusat Asia Afrika (Asian African Center). Pada Peringatan KAA ke-60  juga, Presiden Jokowi mengajak negara-negara di Asia Afrika,  untuk mengembangkan sistem, peraturan, dan regulasi yang lebih ramah untuk dunia usaha dan ekonomi. Apalagi dengan mengingat fakta bahwa kawasan Asia dan Afrika memiliki banyak potensi dalam berbagai bidang, khususnya ekonomi. Dengan jumlah penduduk di dua kawasan yang mencapai sekitar 5.4 milyar jiwa, atau dapat disebut sebagai 75 persen dari penduduk dunia, kawasan Asia-Afrika menjadi kawasan yang tepat untuk berinvestasi sekaligus meningkatkan perekonomian.

Dewasa ini, negara-negara Asia Afrika semakin berperan dalam ekonomi dunia. Ditunjukkan dengan meningkatnya sejumlah aspek ekonomi, antara lain PDB, pertumbuhan ekonomi, dan kontribusi investasi. Namun begitu, pada kenyataan terlihat bahwa sebagian besar penduduk wilayah Asia-Afrika masih saja mengalami kemiskinan, yang juga dikarenakan konflik intra-state. Hal ini merupakan PR bagi para pemimpin negara yang tergabung dalam KAA agar tidak hanya meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonominya yang didominasi oleh “orang-orang kaya yang semakin kaya”, namun juga harus meratakan kesejahteraan ke seluruh lapisan masyarakat.
Wakil Presiden Republik Afrika Selatan, Matamela Ramaphosa mengatakan bahwa masih banyak peluang yang bisa didapatkan para pengusaha jika berinvestasi di Afrika. Ia menilai bahwa Afrika memiliki potensi untuk meningkatkan nilai tambah untuk perkembangan pangan global. Ayanda Mngadi, delegasi bisnis Afrika Selatan mengatakan bahwa kunci peningkatan perekonomian adalah perdagangan, terutama perdagangan dari sektor maritim. Hal ini dapat dikatakan sesuai dengan rencana Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, yang bisa saja juga turut membantu perekonomian negara-negara di wilayah Asia-Afrika.
Selain itu, di dalam pertemuan ini juga dibahas pembentukan Dewan Bisnis Asia dan Afrika atau Asia Africa Business Council, yang akan menjadi perantara untuk meningkatkan hubungan bisnis antara negara-negara Asia dan Afrika. Peringatan 60 tahun KAA harus menjadi momen penentu yang dapat memperkuat solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam menghadapi ketidakadilan yang terjadi di segala penjuru dunia. Proses penjajahan dalam perspektif ekonomi maupun sosial dan politik terus saja terjadi, memerlukan kerjasama bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk merdeka, khususnya dalam bidang ekonomi berupa kesejahteraan yang berkeadilan.
.
.
.
Hehe, udah dulu ya, gaezz.. Makasih banyak udah mau baca sampe abis. Ciao!
Wassalamu’alaikum wr. wb.



Eksistensi Gerakan Non-Blok

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ciaoo! Apa kabar nih? Hari ini, gue mau ngomongin Gerakan Non Blok atau kerennya sih GNB. Kalo dalam Bahasa Inggris, biasa disebut NAM  (Non-Aligned Movement).


Lanjut gak nih?






Lanjut ya?







Okedeh,


Jadi, GNB ini kan sebuah organisasi internasional yang anggotanya lebih dari 100 negara yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Negara-negara ini bersatu karena menganggap negaranya adalah pihak netral, dimana tidak beraliansi dengan atau terhadap Blok Timur maupun Blok Barat. Tujuan GNB sendiri tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, yaitu untuk menjamin “Kemerdekaan, Integrasi Teritorial, dan Keamanan Negara-negara Non-Blok”. Selain tujuan tersebut, berkembang lagilah kesepakatan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme, maupun segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi, atau hegemoni dan juga menentang segala bentuk blok politik. 
GNB terbentuknya gimana sih? Nah, GNB diprakarsai oleh lima pemimpin dunia.
·         Ir. Soekarno (Indonesia),
·         Joseph Bros Tito (Yugoslavia),
·         Gamal Abdul Nasser (Mesir),
·         Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan
·         Kwame Nkrumah (Ghana).

Pertemuan pertama GNB dihadiri oleh 25 pemimpin negara ditambah 3 negara peninjau. Dimana ke-25 negara itu ialah negara-negara berkembang yang baru merdeka pada sekitaran tahun 1961. Indonesia termasuk pendirinya, lho. Pada masa itu, GNB lebih bertujuan untuk meredakan Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Namun setelahnya, tujuan GNB pun terus berkembang meliputi kerjasama antarbangsa pada bidang-bidang lainnya sesuai kesepakatan mereka. 
Dilihat dari tujuan awal, yaitu untuk meredakan Perang Dingin, maka GNB seharusnya bubar setelah peristiwa runtuhnya Tembok Berlin sebagai pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun 1989. Karena atas runtuhnya Tembok Berli tersebut sebagai pertanda selesainya pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Kemudian, pertanyaan besar pun muncul. Masih relevankah eksistensi GNB terhadap situasi dan kondisi dunia di abd ke-21 ini? Bagaimana menurutmu?
.
.
.
Well, di sela-sela rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Menteri GNB ke-16 di Nusa Dua, Bali pada waktu lalu, Direktur Jendral Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri, Andri Hadi, menjelaskan bahwa GNB hanya sebuah gerakan, bukan organisasi karena tidak memiliki sekretariat dan sifatnya juga tidak mengikat di antara negara anggotanya. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri, Teuku Faizasyah, juga menyatakan bahwa GNB masih relevan dalam situasi dunia saat ini. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah negara anggota dari GNB meski Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur sudah berakhir. Selain itu juga, rasa semangat dari pejabat-pejabat negara anggota GNB dalam menghadiri KTM di Bali cukup besar. Bahkan menurutnya, ada sekitar 120 negara anggota GNB yang menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan KTM di Bali tersebut.
Selain itu, GNB pun sangat dibutuhkan karena dapat dijadikan poros yang memiliki kekuatan dalam PBB untuk memperjuangkan keberadaan dan hak daripada negara-negara berkembang. Perlu diketahui bahwa sekitar enam puluh persen dari anggota PBB juga anggota dari GNB. Perwakilan Tetap RI di PBB, Duta Besar Hasan Kleib juga menyatakan bahwa GNB masih relevan sebagai persatuan yang memilki sifat penekan terbesar dalam organisasi PBB untuk menekan negara-negara adikuasa yang acapkali mendominasi. Adanya keanggotaan-keanggotaan baru dalam GNB pun juga menunjukkan relevansi terhadap eksistensi GNB di abad ke-21 ini.
Sebagai salah satu negara pendiri GNB, Indonesia perlu membuktikan relevansi eksistensi GNB di abad ke-21 ini. Namun begitu, GNB harus lebih dipoles agar lebih sesuai dengan keadaan di abad ke-21 ini. Dimana selain dominasi negara maju dalam perekonomian dan pembangunan, dunia juga tengah mengalami dinamika sosial di dalam masing-masing negara. Tak lain, dinamika itu sendiri juga disebabkan oleh persoalan politik, menyangkut sistem dan kehidupan politik, terorisme, derasnya arus globalisasi, kesenjangan ekonomi yang kian meluas, permasalahan toleransi antar-umat beragama, dan sebagainya. 
Tantangan-tantangan global baru tersebut pun memaksa GNB untuk terus mengembangkan kapasitas gerakan dan arah kebijakannya agar tetap mampu menjadikan keberadaan GNB tetap relevan dan sesuai terhadap keadaan. Juga, sesuai bukan hanya bagi para anggotanya tetapi juga lebih kepada kontribusi yang dapat diberikan GNB dalam menghadapi tantangan tersebut. Maka dari itu, menurut saya, keberadaan GNB masih relevan di abad ke-21 ini. GNB tetap dapat dijadikan sebuah pemersatu atas negara-negara yang merasa senasib dan mencita-citakan perdamaian dunia. Namun begitu, GNB perlu beberapa perubahan agar lebih sesuai dengan keadaan di abad ke-21 ini.
.
.
.

Gimana, gimana? Rada gaje ya, gue? Maafin ya, masih dalam tahap belajar nulis nih. Btw, gue rada bingung juga sih. GNB itu kan singkatan dari Gerakan Non-Blok. Namun begitu, tetap menimbulkan kesan bahwa negara-negara angotanya tersebut membuat blok sendiri. Mungkin selain dipoles, perlu dilakukan perubahan nama atas GNB/? Mungkin kamu ada saran? Heheheh.


Udah dulu ya, gaez. Makasih banyak udah baca. Ciao!

Wassalamu’alaikum wr. wb.



Sumber Referensi:

Monday, 7 November 2016

Era Reformasi...............

Assalamu’alaikum wr. wb.
Aloha, gaez! Apa kabar? Kabar baik di sini hehe.. Mumpung gue lagi daring, gue mau sedikit ngejelasin nih tentang Era Reformasi di Indonesia. Udah pada tau kan Era Reformasi itu apa? Kalo lupa, ayo baca tulisan di bawah yaaa :p

Reformasi menurut KBBI daring ialah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Selain sosial politik, dan agama, reformasi juga dapat mencakup bidang ekonomi. Kalo di tulisan gue sekarang sih, mau ngebahasnya tentang sosial-politik/? Yok lanjut baca!
.
.
.
.
Reformasi pemerintahan yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia adalah suatu peristiwa yang sangat penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia ini. Khususnya di tahun 1998, banyak peristiwa penting terkait reformasi politik Indonesia yang akhirnya melepaskan diri dari kepemimpinan bapak Soeharto yang telah menjabat selama 32 tahun sejak tahun 1966. Reformasi ini dimulai dengan aksi demo mahasiswa di hampir seluruh Indonesia yang menuntut penurunan bapak Soeharto. Aksi demo ini diwarnai dengan beberapa tragedi antara TNI dan mahasiswa juga aktivis penuntut reformasi pemerintahan Indonesia.
Tentu saja reformasi ini membawa banyak dampak positif maupun negatif yang sangat berpengaruh terhadap masa pemerintahan Indonesia saat ini. Era reformasi membuat sistem demokrasi Pancasila Indonesia menjadi semakin rumit, di mana pemerintah dan rakyat masing-masing mengejar hak dan kepentingannya dibandingkan untuk lebih peduli terhadap keadaan negaranya sendiri. Pemerintah dianggap terlalu bersenang-senang dengan jabatannya, tanpa memedulikan penderitaan rakyat. Rakyat juga dianggap terlalu mengandalkan pemerintah. Rakyat dianggap tak mencoba berdiri di atas kaki sendiri namun terus mengeluh dan meminta bantuan pemerintah. Mungkin di antara rakyat dan pemerintah memang terlalu sering terjadi kesalahpahaman.
Kebebasan berpendapat yang sempat direnggut dari rakyat saat era Orde Baru pun dikembalikan pada Era Reformasi, dimulai pada masa Pak Habibie. Surat-surat kabar yang sempat dibredel pun diberikan izin kembali. Pers mulai bebas berkicau. Namun begitu, kebebasan berpendapat ini sering disalah gunakan. Mereka mungkin belum mengeri bahwa kebebasan satu orang berbatasan dengan kebebasan orang lain. Banyak demonstrasi yang berbuntut kerusuhan. Rakyat semakin merasa bebas dalam berpendapat dan berekspresi, padahal dengan demo-berbuntut-kerusuhan tersebut, bukannya aspirasi mereka yang sukses tersampaikan malahan mereka mengganggu kenyamanan rakyat juga mengganggu kestabilan politik dan keamanan negara.
Investor asing yang dulu didambakan oleh pemerintah Orde Baru pun malah semakin merasa berkuasa atas Indonesia. Mereka malah dapat mendikte apa yang harus dilakukan pemerintah. Tak lupa, beberapa pihak pemerintah belum terlalu cakap dalam pemerintahan. Contohnya, pada masa ibu Megawati, terjadi privatisasi BUMN dikarenakan untuk membayar hutang negara ditambah warisan hutang dari Orde Lama dan Orde Baru. Padahal sebenarnya, mereka dapat mengajak investor untuk berinvestasi di BUMN, bukannya langsung menjual BUMN, karena BUMN adalah milik negara yang diperuntukkan rakyat.
Swasembada yang dulu digalakkan pun sulit dicapai kembali. Karena dengan revolusi hijau terdahulu, menjadikan penurunan kualitas tanah maupun peningkatan  ketahanan hama sehingga tanaman pun kualitas dan kuantitasnya menurun. Diversifikasi pangan pun belum dapat sepenuhnya terlaksana, karena terlanjur dilakukan program keseragaman makanan yaitu nasi. Sehingga daerah luar Jawa yang sebelumnya bukan menjadikan nasi sebagai makanan pokok pun akhirnya menjadikan nasi sebagai makanan pokok mereka. Ketahanan pangan pun hingga saat ini belum dicapai Indonesia. Rakyat bagai tikus mati di lumbung padi. Menderita di antara kekayaan sumber daya alam Indonesia.
Kinerja pemerintah pun tidak terlalu dapat dilihat bagi keseluruhan masyarakat. Dibandingkan dengan REPELITA yang hasilnya sangat terlihat. Namun, memang kinerja pemerintah sekarang sudah baik. Mereka banyak menyelesaikan permasalahan warisan dari pemerintahan sebelumnya. KPK yang pada masa Ibu Megawati didirikan tersebut ditujukan untuk pemberantasan permasalahan KKN di bada pemerintah. Kemudian di masa Bapak SBY, KPK pun mulai difungsi penuhkan, sehingga permasalahan KKN perlahan dapat diberantas. Di masa Bapak Jokowi pun pungutan liar, yang dulu selalu dianggap biasa oleh masyarakat, mulai aktif diberantas. Mereka yang tertangkap basah melakukan pungli akan dipecat.
Namun begitu, kesejahteraan rakyat secara perlahan mulai diperhatikan kembali. Pertumbuhan ekonomi ditingkatkan, GDP ditingkatkan, stabilitas keamanan dan pertahanan diperkuat. Bantuan-bantuan berupa uang, sembako, pendidikan, kesehatan, hingga jaminan sering diberikan pemerintah terhadap rakyat. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah perlahan naik. Walau memang butuh waktu yang cukup lama, namun memang rakyat butuh bersabar. Pemerintah juga butuh lebih giat agar rakyat lebih sejahtera.
Selain itu derajat bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, dikarenakan berhasilnya Indonesia melepaskan diri dari pemerintahan yang kurang demokratis. Indonesia juga dianggap telah membentuk pemerintahan yang lebih demokratis, dan seiring perkembangan zaman, Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia internasional. Indonesia sedikit demi sedikit mulai diperhitungkan di jenjang dunia. Dan Indonesia pun mulai melebarkan sayap, dimulai dari prestasi anak bangsa yang sungguh membanggakan di kancah internasional. Kerjasama internasional pun semakin sering dilakukan.
Era reformasi mengembalikan semua hak yang telah dirampas dari model pemerintahan sebelumnya dan memberikan kesejahteraan kembali kepada rakyat Indonesia. Etnis Tionghoa yang sebelumnya di-anak tiri-kan oleh pemerintah Orde Baru pun sudah dianggap anak kandung oleh pemerintah. Banyak dari mereka yang menjadi pengusaha besar penyumbang devisa negara. Daerah Indonesia Timur yang dulu dianggap minoritas pun secara perlahan sudah mulai diperhatikan lebih oleh pemerintah. Di masa Bapak Jokowi ini dimulai program BBM satu harga untuk daerah Papua. Keamanan yang dulu didapat berlandaskan rasa takut pun sekarang didapat berlandas rasa perlu. Rakyat semakin sadar pentingnya toleransi terhadap keberagaman, dan kebebasan satu orang teratasi kebebasan orang lain.

YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, segitu aja ya dari gue. Semoga bermanfaat…………. Ciao, gaez.

Wassalamu’alaikum wr. wb.


Sumber Referensi:
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-dampak-positif-dan-negatif-dari-era-reformasi.2988/

http://kbbi.kemdikbud.go.id/

Wednesday, 31 August 2016

HAPPY FATHER'S DAY!

I'm tired.
This life's killing me.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Well, I lied. 
I'm happy. I meant, I should be happy.
They said life could be more colorful if we're happy.
Then I tried to be one.

--

Today is Father's Day! So, I just wanna tell 'the father's day thing' to my Abi,

HAPPY FATHER'S DAY! Yes, I love you. Semoga Allah selalu merahmati Abi. Abi itu orang yang selalu berusaha menjadi imam yang terbaik buat keluarganya (yes, just like what every father does). Abi selalu berusaha jadi anak yang terbaik buat datuk-datuk gue, jadi menantu terbaik buat atung-uti gue, jadi suami terbaik buat umi gue. Dan Abi, setau gue, selalu berusaha jadi ayah yang terbaik buat anak-anaknya, terutama buat gue he he;p Intinya, dia berusaha jadi yang terbaik buat dunia ini deh. Semoga Allah selalu merahmati Abi (dan umi, dan semua).

Jadi gue mau juga kayak gitu. I wanna be the best version of my self for this world. Just pray for me, ya. He he.


So, Happy Father's Day, guys! Dan terutama buat seluruh ayah di dunia ini. Semoga bahagia.

Friday, 19 August 2016

Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ciao, gaez. Apa kabar? Semoga sehat selalu ya, karena dunia terasa kurang indah kalo dinikmatin saat sakit, he he.

Now I wanna tell you about my (kind of) favorite Pejuang Kemerdekaan. Guess who????
.
.
.
.
.
.
.
.
Yep, Mr. Achmad Soebardjo. Kenapa beliau? Well, just check it out here:p

Sebelumnya ke poin mengapa gue memilih beliau, baca dulu ya biografi singkatnya….
Ayah dari Mr. Achmad Soebardjo bernama Teuku Muhammad Yusuf, yang masih keturunan bangsawan Aceh dari Pidie. Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintahan dengan jabatan Mantri Polisi di wilayah Teluk Jambe, Kerawang. Ibu Achmad Soebardjo bernama Wardinah, anak dari Camat di Telukagung, Cirebon, yang adalah keturunan Jawa-Bugis.
Pada 23 Maret 1896, beliau lahir di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, dan oleh ibunya dinamai Achmad Soebardjo.
Mr. Achmad Soebardjo mendapat gelar Meester in de Rechten. Meester in de Rechten itu apa? Hm, kalo di bahasa Belanda-nya sendiri, itu kayak gelar Magister Ilmu Hukum. But, Indonesia pun kini merubahnya jadi Sarjana Hukum. Dari S2 ke S1, cukup aneh ya hehe. Jadi, beliau mendapat gelar ini dari hasil menuntut ilmunya (bidang undang-undang) di Negri Belanda, tepatnya Universitas Leiden, tahun 1933.
Beliau juga cukup aktif dalam bidang pendidikan. Mr. Achmad Soebardjo merupakan profesor dalam bidang Sejarah Perlembagaan dan Diplomasi Republik Indonesia di Fakultas Kesusasteraan, Universitas Indonesia.
Sebelum kuliah, beliau bersekolah di Hogere Burger School, Jakarta, yang setara dengan SMA, pada 1917. Beliau telah aktif menyuarakan kemerdekaan Indonesia sejak berkuliah. Terutama melalui organisasi, sepeti Jong Java dan Persatuan Mahasiswa Indonesia.
Beliau pernah menjadi wakil Indonesia bersama Moh. Hatta dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah I” di Brussels dan kemudiannya di Jerman. Setelah kembali ke Indonesia, ia aktif menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.
Di peristiwa Rengasdengklok ia pun berperan penting, bahkan beliau harus mempertaruhkan nyawanya untuk menjamin keselamatan Soekarno-Hatta, juga tentang akan segeranya dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Mr. Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.
Mr. Achmad Soebardjo yang membawa rombongan ke rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasi. Beliau pula ikut merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI. Kalimat “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” merupakan usulan dari beliau.
Beliau dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Presidensial, kabinet Indonesia yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945. Beliau pun kembali menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada tahun 1951 - 1952.
Karena sakit flu yang akhirnya menyebabkan komplikasi, Mr. Achmad Soebardjo meninggal dunia pada usia 82 tahun-nya di Rumah Sakit Pertamina dan dimakamkan di daerah Cipayung, Bogor.

So, gue mem-favorit-kan beliau karena beliau adalah :
Tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia
Diplomat
Pahlawan Nasional Indonesia (2009)
Menteri Luar Negeri Indonesia pertama
Wakil Indonesia di beberapa pertemuan Internasional
Duta Besar Republik Indonesia di Switzerland (1957 – 1961)

Kenapa emang kalo beliau begitu? Karenaaa, gue pernah ingin menjadi diplomat. Dan gue ngerasa hal-hal yang beliau lakuin di kancah Internasional itu keren banget. Jadi wakil Indonesia di pertemuan Internasional, jadi duta besar RI, jadi menteri yang ngurusin hal eksternal negara, dll. Huffffft, keren kan?:p

Well, udah ya, gaez. Tengkyu so much. Sampai jumpaa!
Wassalamu’alaikum wr. wb.


Sumber Referensi :
http://www.ilmusiana.com/2015/07/sejarah-perumusan-teks-proklamasi.html

Saturday, 30 July 2016

Sisi Positif-Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Assalamu’alaikum wr. wb.
Ciao! Apa kabar, gaez? Semoga sehat terus ya, biar bisa nambah banyak ilmu dengan belajar dalam keadan sehat /woohoo/
Gue sekarang mau ngasih tau, dalam keterbatasan pengetahuan gue sebenernya, tentang sisi positif dan negatif kependudukan Jepang di Indonesia pada masa penjajahan dulu.
Emang ada sisi positif dari penjajahan, Sep? Ada lah, cintaah. Kan setiap hal punya sisi baik maupun buruk, juga tergantung kita memandang hal tersebut sebagai apa. In sya Allah segala sesuatu, yang terburuk sekali pun, tetap memiliki hikmah baiknya /hohoho;
Udah lah ya, langsung jha. Ini dia…
.
.
Sisi Positif Pendudukan Jepang
·         Bidang Sosial
-Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
-Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji.
-Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
-Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
-Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).
-Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
·         Bidang Politik
-Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Jadi, mereka boleh pake bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia.
-Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini, muncullah ide Pancasila.
-Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam pemerintahan politik.
-Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.
·         Bidang Pendidikan
-Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun.
-Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris.
=Melakukan upacara ala Jepang 
=Melakukan penghormatan kepada Kaisar Jepang 
=Senam ala Jepang
-Diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
-Diberikan beasiswa bagi pelajar yang ingin bersekolah di luar negeri.
·         Bidang Birokrasi dan Militer          
-Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti mengikutsertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai, dan sebagainya.
-Peninggalan peralatan militer dan infrastruktur perang milik Jepang yang dapat digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, bangak peralatan militer Jepang yang kemudian dikuasai oleh pemuda Indonesia.
·         Bidang Ekonomi
-Didirikannya koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
-Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system yang akan memberikan pengaturan bercocok tanam yang efisien sehingga akan meningkatkan produksi pangan petani.
·         Bidang Budaya
-Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.
-Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia.

Sisi Negatif Pendudukan Jepang
·         Bidang Politik
- Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik.
-Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang ada.
·         Bidang Ekonomi
-Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang.
-Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang.
-Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.
-Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.
-Melancarkan politik dumping.
-Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.
-Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat.
-Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).
·         Bidang Sosial
- Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
-Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
-Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang.
-Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
·         Bidang Pendidikan
-Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
·         Bidang Birokrasi dan Militer
-Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Jepang karena menghukum keras orang-orang yang menentang Jepang.


Udah ya, makasih udah baca. Semoga bermanfaat. Ciao, gaez!
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sumber Referensi:
http://www.gurusejarah.com/2015/01/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia.html
http://www.siswamaster.com/2016/04/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia.html
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=116&lvl1=2&lvl2=0&lvl3=0&kl=8

Friday, 29 July 2016

Kamikaze? Taktik Perang Sensasional Jepang

Assalamu’alaikum wr. wb.
Hola, gaez! Piye kabare, kawan? Sekarang gue mau ngebahas tentang Kamikaze. Mau tau kana pa itu Kamikaze? So, let’s check this out!

Kamikaze. Tebak itu bahasa apa? Yep, Japanese. Lagi-lagi, gue ngebahas tentang Jepang, hehehe. Ok, jadi Kamikaze itu adalah
.
.
.
.
.


Salah satu taktik perang milik Jepang yang sangat terkenal di dunia hingga sekarang. Kenapa? Karena taktik ini membutuhkan orang-orang yang siap mati demi keluarga, tanah air, kaisar, dan Dewa Matahari mereka.
Jepang terkenal akan dua adat bunuh dirinya yang sensasional. Pertama, Seppuku  yang berasal dari jalan hidup bushido para samurai. Mereka lebih memilih untuk mati (di tangan sendiri) untuk menjaga kehormatannya daripada ditaklukan oleh musuh.
Kedua, Kamikaze itu sendiri, yang secara harfiah berarti "angin dewa”, diambil dari istilah bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol pada tahun 1281.
Kamikaze dalam penggunaan umumnya sekarang lebih merujuk kepada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut Sekutu, terutama serangan di Pearl Harbour, AS.
Jepang berhasil memenangkan perang tersebut, akibat jiwa berani mati para Kamikaze. Para kamikaze menyerang Pearl Harbour secara mendadak dan membuat pangkalan militer AS di sana hancur tak karuan. Selain menjatuhkan bom dan peluru, mereka juga tak lupa menabrakkan diri ke kapal-kapal perang milik AS sehingga kemenangan itu pun lebih mudah dicapai dengan kagetnya AS dan kehancuran yang AS alami. Bahkan para kamikaze berhasil membunuh sekitar 6.600 anggota pasukan sekutu.
Setelah berhasil melakukan misi dan mati, Kementrian Angkatan Laut Jepang mengirimkan surat pesan terakhir dari mereka untuk keluarganya. Semua pilot Kamikaze sama seperti anggota lain yang gugur, menerima promosi anumerta dan dekorasi, dan dianggap sebagai pahlawan Jepang yang gagah berani demi negara.

Oke, segitu aja ya, gaez. Love you! Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr. wb.


Sumber Referensi:

Hakko I Chiu? Apa ya?

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Jadi, kita ketemu lagi di blog sederhana gue ini. Ohya lupa bilang, CIAO! Kangen deh…….. /sama yang di sana he/
Coba tebak sekarang gue mau bahas apa? Yes, you just have to look at the title. Hakko Ichiu. Apa sih itu? Ok, silahkan baca tulisan di bawah ini ;)

Jepang, negara tetangga yang di mata kita waah banget, juga memiliki salah satu slogan persatuan yang gak kalah keren. Jepang itu satu paham dengan Italia dan Jerman. Tapi kalo Jepang, pahamnya itu dituang kepada satu slogan yang berbunyi Hakko Ichiu.
Hakko Ichiu atau dalam bahasa Jepang ditulis 八紘一宇 yang berarti Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap. Itu apa? Itu adalah semacam slogannya Jepang saat berpolitik dulu. Tujuan slogan itu apa? Kalo tujuan secara ribetnya sih, "Mewujudkan perdamaian dunia sesuai dengan semangat agung pendirian negara, yakni delapan penjuru dunia di bawah satu atap sebagai kebijakan nasional Kekaisaran Jepang, dan sebagai langkah awal, pertama, menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai inti persatuan yang kuat antara Jepang-Manchuria-Tiongkok untuk fondasi pendirian tatanan baru Asia Timur Raya"
Tapi kita pake yang lumayan singkat aja yah, yaitu menyatukan dunia khususnya Asia Timur di bawah kekuasaan Jepang. Slogan itu pula yang dapat menjadi bukti semangat Jepang dalam menyatukan dunia dan menguasainya.
Kalo diliat dari artinya sih, delapan penjuru dunia itu mencakup seluruh wilayah di bumi ini. Tapi, Hokko Ichiu ini jangkauannya dipersempit lagi menjadi Asia Timur Raya. Terkadang Hokko Ichiu ini pun lebih sering disebut sebagai slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang untuk menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II yang dipakai oleh Kekaisaran Jepang sebagai kebijakan nasional yang dimulai dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua hingga Perang Dunia II.
Hakko Ichiu juga adalah ajaran shinto yang mengatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia ini sebagai satu “keluarga besar”, dan Jepang bertindak sebagai “kepala keluarga”. Nah kalo diliat sih, ajaran Hakko Ichiu ini rada susah dilaksanain kecuali dibarengi dengan kemajuan yang telah di capai oleh Jepang, khususnya bidang perdagangan dan industri yang lebih dikenal dengan Restorasi Meiji.
Restorasi Meiji? Itu adalah revolusi meiji yang berpengaruh dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna mengejar ketinggalan dari bangsa barat. Jadi ujungnya sih, kayak yang sekarang kita lihat, Jepang merupakan salah satu negara di Asia yang cukup dipengaruhi oleh bangsa barat.

Udah ya, segitu keliatannya cukup. Makasih udah baca! Semoga bermanfaat, ok. Ciao, gaez!
Wassalamu’alaikum wr. wb.


Sumber Referensi:
Powered by Blogger.